Reinkarnasi berasal dari kata latin re-in-carnis.
Re artinya kembali atau pengulangan. In artinya di dalam, Carnis artinya
daging. Jadi reinkarnasi artinya kembali
menjadi daging, menjelma menjadi daging, dilahirkan kembali menjadi
mahluk yang berdaging. Carnivora adalah mahluk pemakan
daging.
Sebagian
besar dari umat Islam agaknya tidak mempercayai adanya reinkarnasi ini. Oleh karena itu buku-buku yang membahas
reinkarnasi dari sudut ajaran Islam sangat sulit didapat. Akan tetapi bagi mereka yang beragama Hindu,
Budha atau mungkin juga ajaran Kong Hu Cu, justru sebaliknya, mereka percaya
akan adanya reinkarnasi dalam siklus kehidupan berikutnya. Mungkin kita pernah
mendengar atau pernah membaca mengenai kematian Dalai Lama yang bernama Lama Thubten
Yeshe, kemudian muncul kembali ber-reinkarnasi pada seorang anak laki-laki yang
bernama Osel di negara Spanyol. Konon kabarnya, kedua orang tua si anak
tersebut adalah penganut agama Dalai Lama Tibet.
Bila benar-benar Al Qur’an itu
universal serta mencakup semua ajaran agama di dunia, maka sudah seharusnya reinkarnasi ada di dalam Al
Qur’an. Seperti halnya kata atom dan Keluaga
Berencana, kata reinkarnasi pun tidak tercantum secara nyata di dalam Al
Qur’an, namun bila kita pelajari secara seksama ternyata ayat-ayat Al Qur’an untuk reinkarnasi cukup banyak, diantaranya :
Mengapa kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, Dia
menghidupkanmu, kemudian mematikanmu, menghidupkanmu kembali, selanjutnya
kepada-Nya kamu dikembalikan ( AL BAQARAH 2: 28 )
Kami bangkitkan kamu sesudah kamu
mati agar kamu bersyukur
( AL BAQARAH 2 : 56 )
Dan apakah orang yang sudah mati
kemudian Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang
dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia,
serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali
tidak dapat ke luar dari padanya ….
( AL-AN’AM 6 : 122 )
Allah berfirman : “ Di bumi itu kamu hidup dan
di bumi itu kamu mati dan di bumi itu ( pula ) kamu akan dibangkitkan (
AL-A’RAF 7 : 25 ).
Dan Dia-lah yang menciptakan langit
dan bumi dalam enam masa, dan Singgasana-Nya di atas air, agar Dia menguji
siapakah diantara kamu yang lebih baik amalnya dan jika kamu berkata :
sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati niscaya orang-orang
kafir itu akan berkata
: ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata ( HUD 11 : 7 ).
Jika ada yang kamu herankan, maka yang
patut diherankan adalah ucapan mereka : “bila kami telah menjadi tanah, apakah
kami sungguh akan dikembalikan menjadi mahluk yang baru?” Begitulah orang-orang yang
mengingkari Tuhannya
…
( AR RAD 13 : 5 )
( AR RAD 13 : 5 )
Darinya ( tanah ) Kami ciptakan
kamu, kepadanya Kami kembalikan kamu dan darinya ( tanah ) Kami keluarkan kamu
untuk kedua kalinya ( THAHA 20 : 55 )
Siapakah yang akan menghidupkan
kembali tulang belulang yang telah hancur luluh itu ??? Katakanlah : yang
menghidupkannya ialah yang menjadikannya pertama kali dan Dia Maha Mengetahui
segala makhluk ( YAASSIIN 36 : 78-79 ).
Apakah mereka tidak memperhatikan
bahwa Allah yang menciptakan langit dan bumi dan tidak merasa payah
menciptakannya, berkuasa menghidupkan orang-orang mati, sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segalanya (
AL AHQAF 46 : 33 )
Kami menentukan kematian diantara
kamu dan Kami berkuasa merubah rupa kamu dan menciptakan ( kembali ) dalam (
bentuk ) yang tidak kamu ketahui
( AL WAQI’AH 56 : 60-61 )
Hai manusia, apa yang memperdayakan
kamu terhadap Tuhan-mu Yang Maha Pemurah, yang menciptakan kamu, lalu membentuk
kamu dalam bentuk yang dikehendaki-Nya, Dia membentuk tubuhmu ( AL INFITHAR
82 : 6-8 ).
… Lalu kami berfirman kepada mereka
: Jadilah kamu kera !!!
( AL BAQARAH 2 : 65 )
… Yaitu orang-orang yang dikutuki
dan dimurkai Allah, di antara mereka ( ada ) yang dijadikan
kera dan babi …
( AL MA’IDAH 5 : 60 )
Tatkala mereka melanggar apa yang
dilarang baginya, Kami berfirman kepadanya : Jadilah
kamu kera yang hina
( AL A’RAF 7 : 166 )
Barang siapa berpaling dari
peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit dan kami akan
menghimpunnya pada hari kebangkitan dalam keadaan buta ( THAHA 20 : 124 )
Barang siapa berbuat baik, laki-laki
atau perempuan, dan ia beriman, maka pasti akan kami hidupkan ( dilahirkan
kembali ) dengan kehidupan yang baik dan Kami akan memberinya pahala sesuai
dengan apa yang telah mereka lakukan
( AN NAHL 16 : 97 )
Sebagaimana kata Rosulullah bahwa Al
Qur’an itu mengandung makna lahiriyah dan bathiniah. Di Dalam Al Qur’an ada makna yang tersurat
dan makna yang tersirat, serta banyak kata-kata kiasan atau metapora. Oleh karena itu pengertian neraka dan surga,
azab kubur dan pahala dari Allah mungkin juga mengandung makna bathiniah, mengandung
arti kiasan.
Demikianlah perumpamaan-perumpamaan
yang Kami buat bagi manusia, akan tetapi yang memahaminya hanya
orang-orang yang berilmu
( AL ANKABUT 29 : 43 ).
Setiap manusia yang hidup di dunia, ada jasmaninya, ada nafsunya dan ada ruhnya. Bila ketiga-tiganya ada, manusia bisa
merasakan kesakitan, kepanasan, kedinginan, kelaparan dan kehausan. Dalam keadaan koma, nafsunya tidak ada maka
jasmani tidak akan bisa merasakan apa-apa lagi.
Apalagi dalam keadaan mati, nafsu dan ruhnya sudah tidak ada lagi. Dengan adanya reinkarnasi ini, masuk
akal bila yang
dimaksud dengan neraka adalah penghidupan yang sempit dan
azab yang pedih di dunia
sedangkan yang dimaksud surga adalah kehidupan yang baik di dunia. Karena
yang ada di surga pun hanya kesenangan fisik semata, air yang mengalir, makanan,
minuman, kasur yang empuk, serta bidadari.
Bila kita mati, ruh akan kembali ke
asalnya yaitu Dzat Allah. Karena ruh
berasal dari Dzat Allah. Ruh merupakan
essensi dari Dzat Allah, Dzat Yang Maha Suci.
Berarti ruh tetap suci tidak akan kena polusi duniawi dan tetap abadi
tidak pernah mati. Kematian hanya
berlaku untuk jasmani di dunia.
Maka apabila telah Aku sempurnakan
kejadiannya, dan Aku tiupkan Ruh-Ku kedalamnya … ( AL HIJR 15 : 29 dan SHAAD 38
: 72 )
Dan janganlah kamu katakan terhadap
orang-orang yang gugur di jalan Allah, mati; bahkan mereka itu hidup, tetapi
kamu tidak menyadarinya
( AL BAQARAH 2 : 154 )
( AL BAQARAH 2 : 154 )
Jangan engkau mengira, mereka yang
meninggal di jalan Allah itu mati, tidak.. Mereka tetap hidup di sisi Tuhan-nya
dan mendapat rizki ( ALI IMRAN 3 : 169 )
Mereka tidak merasakan kematian di
dalamnya ( akhirat ), kecuali kematian pertama ( di dunia )… ( AD DUKHAAN 44 : 56 ).
Ruh tidak pernah dituntut untuk
diminta tanggung jawabnya, karena tetap suci
Namun jasmani yaitu mata telinga dan hati itulah yang akan diminta
tanggung jawabnya. Di dalam hati ada
nafsu amarah, luwamah, sofiyah dan mutmainah.
Dari nafsu yang empat ini yang dipanggil Allah hanya nafsu mutmainahnya
saja, disertai dengan “ucapan selamat” dari Allah… Pertanyaannya adalah :
Apakah yang menanggung azab Allah itu adalah nafsu amarah, luwamah dan
sofiyahnya ???
Dia memberimu pendengaran,
penglihatan dan hati ( fuad ) agar
kamu bersyukur
( AN NAHL 16 : 78 ).
Dia-lah yang telah menciptakan bagi
kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati (
fuad ). Namun sedikit saja kamu bersyukur ( AL MU’MINUN 23 : 78 )
Janganlah ikuti apa yang tiada kamu
ketahui, sungguh, pendengaran, penglihatan dan hati
( fuad ) masing-masing akan
dimintai pertanggungjawabannya.
( AL ISRA 17 : 36 )
Janganlah engkau mengikuti hawa
nafsu, karena ia akan menyesatkanmu dari jalan Allah ( SHAAD 38 : 26 )
Lidah tangan dan kaki mereka menjadi saksi terhadap
apa yang mereka kerjakan.
( AN NUR 24 : 24 )
Berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi
kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan (YAASSIIN
36 : 65 )
Sesungguhnya beruntunglah
orang-orang yang mensucikan jiwaya dan sesungguhnya merugilah orang-orang yang
mengotorinya ( ASY-SYAM 91 : 7-9 )
Wahai
nafsu mutmainah ( jiwa yang tenang ),
datanglah kepada Tuhan-mu
dengan rasa suka cita dan penuh keridhoan, masuklah ke dalam golongan
hamba-hamba-Ku dan masuklah kedalam surga-Ku ( AL FAJR 89 : 27 – 30 )
Ucapan selamat dari Tuhan. Salaamun
qaulam mirobbirahiim
( YAASSIIN 36 : 58 )
Secara logika bila yang mendapat
azab dari Allah itu adalah amarah, luwamah dan sofiyahnya, bagaimana dia bisa bicara
dan merasakan kepedihan azab bila jasmaninya sudah hancur menjadi tanah ??? Oleh karena itu melalui reinkarnasi, dia
dihidupkan kembali di dalam penghidupan yang sempit, agar bisa merasakan betapa
pedihnya azab Allah. Dikehidupan yang
baru, mereka yang menerima azab Allah bila mereka bertobat dan kembali ke jalan
Allah akan mendapat remisi atau grasi dari Allah, karena Allah Maha Pengampun,
Maha Pengasih serta Maha Penyayang. Namun
sebaliknya orang yang beramal soleh, bila dia belum menerima pahala dikehidupan
sebelumnya, maka dia dihidupkan kembali di dalam penghidupan yang baik sebagai
pahala dari Allah sesuai dengan amal solehnya.
Dikehidupan yang baru ini, mereka tetap akan
mendapat ujian dari Allah dan mungkin juga dikehidupan yang baru ini, dia tidak lulus.
karena kehidupan dunia hanya kesenangan yang memperdayakan,
akibat adanya nafsu…
Setiap
yang berjiwa akan merasakan kematian dan pada hari kebangkitan akan dibayarkan
kepada kamu ganjaranmu, dan barang siapa dipindahkan dari api neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sesungguhnya ia
memperoleh kemenangan
dan
kehidupan dunia
itu hanyalah kesenangan yang
memperdayakan
( ALI IMRAN 3 : 185 ).
Surat
ALI
IMRAN 3 : 185 ini, tanpa kita sadari menyatakan adanya reinkarnasi,
hari
kebangkitan setelah kematian. Setelah
dibangkitkan, kemudian diberi ganjaran sesuai dengan amal perbuatannya
masing-masing. Neraka adalah kehidupan yang sempit di dunia
dan surga adalah kehidupan yang menyenangkan namun juga sebagai ujian
agar
manusia bisa tetap sadar dan bisa mengendalikan hawa nafsunya. Bagi
mereka yang mendapatkan azab Allah
hendaknya jangan berputus asa atas rahmat Allah Yang Maha Adil, karena
pintu taubat senantiasa terbuka. Semua dosa ada ampunannya, kecuali
dosa
syirik. Reinkarnasi sebagai bukti Allah
Maha Adil. Allah lebih mendahulukan
rahmat dan ampunan-Nya dari pada azab-Nya…
Wahai hamba-hambaku yang telah
melampaui batas terhadap diri sendiri, janganlah kamu berputus asa atas rahmat
Allah yang akan mengampuni segala dosa, sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang
( AZ-ZUMAR 53 ).
Sesungguhnya
Allah tidak mengampuni dosa syirik, tetapi Dia mengampuni dosa-dosa selain itu
terhadap orang-orang yang diridoinya ( AN NISAA 4 : 48 ).
Kami
akan memasang timbangan yang adil untuk hari kebangkitan, sehingga tidak ada
yang rugi sedikitpun, biarpun amalan itu hanya seberat biji sawi, Kami akan
memperlihatkannya dan Kami cukup sebagai penghisab ( AL ANBIYAA 21 : 47 ).
Kepada-Nya-lah kamu semua akan kembali, janji Allah
Maha Benar, Dia-lah yang memulai penciptaan, kemudian mengulanginya, supaya dia
dapat memberi pahala kepada mereka yang beriman dan berbuat kebaikan secara adil, bagi mereka yg
tidak percaya disediakan minuman air mendidih dan siksa yang pedih dan menyakitkan… ( YUNUS 10 : 4 )
Orang-orang
kafir senantiasa tidak ingat akan akibat kejahatannya, sehingga bila datang
kematian kepada seseorang dari mereka, dia menyesal dan berkata : Ya Tuhan-ku,
hidupkanlah aku kembali, agar aku dapat beramal saleh dalam perkara yang aku
lalaikan. Tidak !!! Itu hanya alasan belaka, dibelakang mereka ada suatu tabir
yang menghalangi mereka, sampai hari mereka dibangkitkan
(
AL MU’MINUN 23 : 99-100 ).
Mereka
menetap di dalamnya, tidak akan diringankan baginya siksaan, dan tidak pula
ditunda, kecuali mereka yang kemudian bertaubat dan berbuat baik, sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang
(
ALI IMRAN 3 : 88 – 89 ).
Harus
kita ingat baik-baik bahwa pahala dan siksa itu adalah atas apa yang kita
lakukan di dunia. Demikian juga masalah
taubat, itupun dilakukan di dunia.
Dengan demikian, Surat ALI IMRAN 3 : 88 – 99 ini pun sangat mungkin bagi
mereka yang mendapat azab Allah di dunia … kemudian bertaubat …
Barang siapa yang bertakwa kepada
Allah, niscaya Dia akan memberikan jalan keluar dan memberi rizki dari arah
yang tidak diduga … Allah akan memberikan kecukupan … akan dimudahkan segala
urusannya … dihapus segala kesalahannya …serta dilipat gandakan pahalanya ( AT THOLAQ 65 : 2-3-4-5 ).
Ingatlah Allah sebanyak-banyaknya
dan bertasbihlah kepada-NYA di waktu pagi dan petang, Dia akan mengeluarkan
kamu dari kegelapan kepada Cahaya yang terang ( AL AHZAB 33 : 41-43 )
Menurut
para sesepuh, sesungguhnya jasmani merupakan penjara bagi setiap ruh. Dunia merupakan tempat pembelajaran dari para
ruh, sampai mencapai tingkat kematangan yang sempurna, sehingga tidak harus
berenkarnasi lagi.
Surat ALI IMRAN 3 : 88 – 89,
menjelaskan bahwa Allah masih memberi kesempatan kepada Ruh, karena Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
Sebagaimana halnya narapidana yang berbuat baik selama di dalam penjara,
kemudian pemerintah memberikan grasi atau remisi kepadanya. Dengan demikian, siklus reinkarnasi ini,
merupakan bukti bahwa Allah Maha Pengampun, Maha Adil, Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Oleh karena itu kata “tidak
“ di dalam Surat AL MU’MINUN 23 : 99-100 agaknya bersifat sementara saja. Berapa lama di alam sana sebelum menjalani
reinkarnasi kita tidak tahu … demikian kata Semedi.
Reinkarnasi ini tidak hanya satu
kali namun berkali-kali bahkan jutaan kali sampai ruh mencapai
kesempurnaan. Menurut Semedi di dalam Al
Qur’an siklus reinkarnasi ini digambarkan bagaikan siklus malam dan siang, sedangkan hari kebangkitan
digambarkan sebagai musim semi yang indah.
Kau
masukkan malam ke dalam siang dan Kau masukkan siang ke dalam malam, Kau
keluarkan yang hidup dari yang mati dan Kau keluarkan yang mati dari yang
hidup, Kau beri rizki kepada siapa yang kau kehendaki tanpa batas
(ALI
IMRAN 3 : 27).
Katakanlah
: Siapa yang memberi rizki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang
kuasa ( menciptakan ) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang
mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang
hidup, dan siapakah yang mengatur segala urusan ??? Mereka berkata Allah, maka katakanlah :
Mengapa kamu tidak bertakwa ??? ( YUNUS
10 : 31 ).
Dan
Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan
rahmat-Nya, sehingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau
ke suatu daerah yang tandus, lalu kami turunkan hujan di daerah itu, maka kami
keluarkan dengan sebab hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang
yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran ( AL-A’RAF 7 : 57 )
Ia
mengeluarkan yang hidup dari yang mati, dan Ia mengeluarkan yang mati dari yang
hidup, dan Ia menghidupkan kembali bumi setelah kematiannya, seperti itulah
kamu akan dikeluarkan
(AR
RUUM 30 : 19).
Dan
Allah, Dia-lah yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan, maka
Kami halau awan itu ke suatu negeri yang mati, lalu kami hidupkan bumi yang telah
mati dengan hujan itu, demikianlah kebangkitan itu
(
AL-FAATHIR 35 : 9 ).
Menurut Semedi : Dari Surat AL-A’RAF 7 : 57, AR-RUUM 30 : 19 dan AL-FAATHIR 35 : 9 tersebut bisa kita bayangkan bahwa
hari kebangkitan adalah suatu musim semi yang indah penuh keceriaan dan
kedamaian. Hari kebangkitan yang sama
sekali tidak menggambarkan sesuatu yang sangat mengerikan, tidak menggambarkan
suatu kehancuran total seperti dongeng yang selama ini pernah kita dengar
sebelumnya… Kata “qiyamat” pun arti harfiahnya adalah berdiri,
bangkit, namun
kenapa diterjemahkan menjadi kehancuran total ??? Demikian
pula dengan kata “ajal “ yang arti
harfiahnya adalah batas waktu, namun sering ditafsirkan sebagai
kematian. Sebagai contohnya, mari kita perhatikan Surat AL AN’AAM 6 : 2 berikut
ini :
Dialah
Yang Menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukan ajal ( kematianmu ), dan ada lagi suatu ajal yang ditentukan ( untuk berbangkit
) yang ada pada sisi-Nya ( yang Dia sendiri-lah mengetahuinya ), kemudian kamu
masih ragu-ragu ( tentang berbangkit itu )
Menurut
Semedi Surat AL AN’AAM 6 : 2 seharusnya ditafsirkan sbb :
Dia-lah
yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian Dia menetapkan bagimu suatu masa (
waktu ) dan suatu masa ( lagi ) ditentukan di sisi-Nya, kemudian kamu ragukan (
AL AN’AAM 6 : 2 )
Demikian
juga, bila kita perhatikan Surat AL QIYAAMAH, ternyata apa yang dikatakan
Semedi benar bahwa : Isi dari ayat-ayat Surat AL QIYAAMAH tidak menyinggung masalah kehancuran total
sebagaimana yang kita bayangkan selama ini. Surat Al Qiyaamah menceritakan
keraguan orang-orang kafir atau orang-orang fasik akan hari kebangkitan dan
rasa takut mereka saat menghadapai sakaratul maut. Pada saat menjelang maut itu
Allah memutar ulang rekaman perjalanan hidupnya dan akhirnya dia sendiri yang
menjadi saksi atas dirinya sendiri, karena di dalam diri manusia ada Yang Maha
Melihat. Hal ini berbeda keadaannya
bagi orang-orang mukmin, wajah mereka pada saat itu berseri-seri, karena
melihat wajah Tuhan-nya, mereka mendapat rahmat Allah, mereka sangat meyakini
pertemuan dengan Tuhan-nya… dan mereka meyakini adanya hari kebangkitan
atau reinkarnasi … Karena Allah berkuasa menghidupkan orang
mati.
Mari
kita perhatikan cuplikan beberapa ayat dari surat Al Qiyaamah :
Apakah
manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan ( kembali ) tulang- belulangnya
. Bukan demikian, sesungguhnya Kami berkuasa menyusun kembali jari-jemarinya
dengan sempurna ( AL QIYAAMAH 75 : 3-4 )
Ia
bertanya : Bilakah hari kiamat itu ?? ( AL QIYAAMAH 75 : 6 )
Pada
hari itu diberitahukan kepada manusia apa-apa yang telah dikerjakannya dan apa-apa
yang dilalaikannya. Di dalam diri manusia
ada Yang Maha Melihat
(
AL QIYAAMAH 75 13-14 )
Pada
hari itu wajah mereka ( yang beriman ) berseri-seri, karena melihat wajah
Tuhan-nya. Wajah-wajah ( orang kafir )
muram, karena akan ditimpakan kepadanya
malapetaka yang dasyat ( AL QIYAAMAH 75 : 22-23-24-25 )
Dan
dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan ( kematian )
(
AL QIYAAMAH 75 : 28 )
Kepada
Tuhan-mu lah pada hari itu kamu digiring ( AL QIYAAMAH 75 : 30 )
Apakah
manusia mengira bahwa dia akan dibiarkan begitu saja ???
(
AL QIYAAMAH 75 : 36 )
Bukankah ( Allah ) berkuasa
menghidupkan orang mati ??
(
AL QIYAAMAH 75 : 40 )
PENELITIAN REINKARNASI
Penelitian reinkarnasi oleh para
ahli hipnoterapi pada penderita-penderita
kejiwaan diawali tanpa kesengajaan.
Penderita kejiwaan dihipnotis dan
diperintahkan untuk menceriterakan masa lalunya agar terungkap latar belakang
penderitaannya. Tanpa disengaja, karena
pengaruh daya hinotis yang begitu kuat,
sampai kebablasan ke kehidupan masa lalunya yang jauh sebelum dia
dilahirkan. Peristiwa ini merupakan titik
tolak penelitian reinkarnasi ruh melalui hipnotisme. Sulit untuk dipercaya ( AL AN’AAM 6 : 111 ) namun subhanallah … itulah bukti kebenaran Al
Qur’an …
Kalnel
Ruka adalah orang
yang pertama kali berhasil mengembalikan keadaan seseorang ke kehidupan masa
lalunya sampai melampaui kehidupan yang sekarang. Penelitian pun berlanjut, sehingga akhirnya
Ruka menyimpulkan bahwa ada kehidupan ruh sebelumnya, bahwa Ruh manusia
mengalami kehidupan dan kematian berkali-kali melalui jasad yang berbeda-beda, sampai
akhirnya mencapai kesempurnaan dan memperoleh kebebasan.
Michael
Newton, ahli
hipnoterapi, selama 10 tahun melakukan studi kasus perjalanan ruh pada
penderita-penderita yang dihipnotisnya.
Newton pun menyimpulkan bahwa saat kematian, Ruh merasa bahagia karena
terbebas dari beban. ruh
menjelaskan bahwa dirinya berupa cahaya yang dijemput oleh cahaya dan menuju
kepada Cahaya Yang Sangat Kuat.
Menurut Newton semua Ruh memiliki
status ilahi yang sama, karena berasal dari essensi ilahi yang sama, yaitu dari
Ruh Yang Maha Tinggi. Ruh ada yang muda
ada yang tua dan yang lebih tua lagi jarang ber-reinkarnasi, bahkan
tidak ber-reinkarnasi lagi bila sudah mencapai kematangan yang sempurna.
…Cahaya di atas Cahaya, Tuhan akan
membimbing dengan Cahaya-Nya kepada Cahaya-Nya bagi siapa yang Dia kehendaki (
AN NUUR 24 : 35 )
Sesungguhnya kamu melalui tingkat
demi tingkat
( AL INSYIQAAQ 84 :19 )
Dunia sebagai tempat pembelajaran
bagi para Ruh. Setiap ruh punya kelompok,
ada kelompok kecil, kelompok besar sampai kluster. Setiap kelompok ada Ruh yang lebih tua
sebagai pembimbingnya. Ruh pembimbing
bisa lebih dari satu dan bertingkat-tingkat.
Kita bisa berkomunikasi dengan ruh pembimbing melalui meditasi …
dzikir … Banyak ruh
pada reinkarnasi berikutnya memilih untuk mendiami tempat yang pernah mereka
huni sebelumnya. Ruh anak-anak yang
meninggal lebih suka kembali ke lingkungan orang tuanya. Selain ruh berkelompok, ada juga ruh yang
menghuni lebih dari satu tubuh sekaligus. Hal
ini sesuai dengan Firman Allah bahwa ruh berkelompok dan ruh bisa memecah diri
:
Hai manusia bertakwalah kepada
Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari jiwa yang satu ( min nafsiw wahidatin
) dan dari padanya, Allah menciptakan pasangannya … ( AN NISAA 4 : 1 )
Wahai
nafsu mutmainah
( jiwa yang tenang ), datanglah kepada Tuhan-mu dengan rasa suka cita dan penuh
keridhoan, masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku dan masuklah kedalam
surga-Ku ( AL FAJR 89 : 27 – 30 )
Ucapan selamat dari Tuhan. Salaamun
qaulam mirobbirahiim
( YAASSIIN 36 : 58 )
Surga Adn, mereka masuk ke dalamnya
bersama mereka yang saleh diantara orang tua mereka, istri-istri mereka dan
keturunan mereka ( AR-RAD 13 : 23 )
Dan orang-orang yang beriman, lalu
anak cucu mereka mengikuti dengan iman, Kami susulkan keturunan mereka pada
mereka dan Kami tidak mengurangi amal mereka sedikitpun ( AYH-THUUR 52 : 23 )
Kumpulkanlah mereka yang berbuat
dzolim bersama istri-istri mereka dan apa-apa yang mereka sembah selain Allah,
dan tunjukkanlah kepada mereka jalan ke neraka dan tahanlah mereka, karena
mereka harus ditanyai ( ASH-SHAFFAAT 37 : 22 – 24 ).
Dan demi Tuhan-mu, Kami akan
menanyai mereka semuanya tentang apa yang telah mereka kerjakan ( AL HIJR 15 :
92 - 93 )
Sungguh Kami akan menanyai umat yang
menerima Rasul yang diutus kepada mereka dan kami juga akan menanyai
Rasul-Rasul itu ( AL A’RAAF 7 : 5 )
Pada hari Tuhan memanggil mereka dan
berfirman : Apakah jawaban yang kamu berikan kepada utusan-utusan itu ( AL
QASHASH 28 : 65 )
Sekarang ini selain melalui
hipnoterapi, penderita dibimbing bermeditasi untuk memasuki periode kehidupan
masa lalu saat trauma kejiwaan itu terjadi…
Penulis pernah mengikuti sesi
meditasi ke masa lalu bersama beberapa teman diantaranya ada sejawat dokter
Spesialis Penyakit Dalam, teman se-asrama sewaktu masih menjadi mahasiswa di
FKUI. Sejawat ini ternyata dikehidupan
yang lalunya adalah seorang pendeta yang menjalankan misinya disuatu tempat
kemudian digantung oleh penduduk pribumi, sehingga dikehidupan yang sekarang
bila dia berjalan kepalanya miring, seperti sedang main biola. Waktu masih jadi mahasiswa di FKUI dia
pernah memeriksakan dirinya ke Bagian Neurologi. Dia diperiksa dengan alat-alat canggih,
ternyata normal. Alhamdulillah setelah
mengikuti sesi meditasi ini dia sembuh, bila berjalan leher dan kepalanya
tegak…
Subhanallah … Maha Benar Allah
dengan segala Firman-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar