Minggu, 15 Juni 2014

Makrifat

Makrifat adalah suatu topik yang sangat sukar untuk difahami, banyak orang tidak mengerti tetapi beranggapan faham,.. mereka beranggapan ilmu makrifat itu adalah Makrifat (Mengenal). Ilmu tidak sedikitpun menyentuh Makrifat, kerana apa,… kerana ilmu adalah yang berkaitan dengan alam. …alam yang dijadikan Tuhan dan alam bukan Tuhan.
Sedangkan Makrifat adalah yang berhubungan dengan Dzat Allah Yang Mutlak, yaitu Tuhan Semesta Alam. Sungguh jauh perbedaannya, contohnya orang yang mempunyai ilmu tentang motor (ia sangat faham tentang motor),..tetapi malangnya dia sendiri tidak ada motor, jadi kalau hendak berpergian ke mana-mana pun terpaksa naik angkot atau bus.
Beginikah yang dikatakan Makrifat, tentu saja bukan. Makrifat adalah berkaitan dengan pengalaman, hal, rasa,..tetapi bukan yang berkaitan dengan ilmu.
Seseorang yang bermakrifat, yang sungguh-sungguh dalam  Makrifatnya kepada Allah, bukan hanya sekadar teori semata, tetapi ia telah benar-benar meresapi Makrifat itu, …. malahan telah menjadi SATU dalam pandangan Tauhid.
Maka,  jika mereka mati, sesungguhnya mereka tidak mati, tetapi mereka hidup di sisi Allah dan mendapat Rahmat Nya.
Allah mengharamkan cacing-cacing dan ulat-ulat tanah untuk memakan jasadnya yang telah dikuburkan itu, …walaupun telah dikuburkan beratus-ratus tahun,  jasadnya masih tetap tidak binasa, malahan masih seperti baru dikebumikan. Segar tidak hancur dan tidak mengalami perubahan, kelihatan seperti orang yang mimpi indah dalam tidur.
Ada sebahagian yang lain mendapat Rahmat dari Tuhan, dengan apa yang disebut “terbang burung terbang sangkar”,  …. jasad dan ruh mereka kembali kepada Tuhan yang dikasihinya.
HAI JIWA-JIWA NAN TENANG  KEMBALILAH KEPADA TUHANMU DENGAN REDO DAN MEREDOI…
MAKRIFATULLAH
Untuk menuju status orang-orang beriman harus melalui tahapan Makrifat. Adapun iman yang ditasdiq di hati, tidak bisa tasdiq kalau tidak mengenal Allah..Tasdiq adalah adalah hasil dari pada pengenalan (makrifat), akan mustahil bisa tasdiq di hati kalau belum kenal,  sama dengan menasdigkan buah simala kama yaitu hayal,  palsu dan  angan-angan sahaja.  Koreksilah makna pengenalan
MAKRIFATULLAH:  Mengenal Allah SWT, pada Zat-nya, pada Sifat-nya, pada Asma-nya dan pada Af’al-nya.
AWALUDIN MA’RIFATULLAH Artinya : Awal agama mengenal Allah.
LAYASUL SHALAT ILLA BIN MA’RIFAT Artinya: Tidak sah  shalat tanpa mengenal Allah.
 MAN ARAFA NAFSAHU FAKAT ARAFA RABBAHU Artinya: Barang siapa mengenal dirinya dia mengenal Tuhannya.
ALASTU BIRAB BIKUM QOLU BALA  SYAHIDNA  Artinya: Bukankah aku ini Tuhanmu ? Betul engkau Tuhan kami,kami menjadi saksi.(QS.AL-ARAF 7:172)
AL INSANNU SIRRI WA ANNA SIRRUHU Artinya: Manusia itu RahasiaKu dan akulah Rahasianya.
WAFI AMFUSIKUM AFALA TUBSIRUUN Artinya: Di dalam dirimu mengapa kamu tidak melihat.
 ANAHNU AKRABI MIN HABIL WARIZ Artinya: Aku lebih dekat dari urat nadi lehermu.
 LAA TAK BUDU RABBANA LAM YARAH Artinya: Aku tidak akan menyembah Allah apabila aku tidak melihatnya terlebih dahulu.
Mereka yang bermakrifat adalah mereka yang melihat Allah dengan mata hati,  yaitu  merasakan Dzahir nya Allah…
Mereka yang merasakan wujud Allah, …mereka itu berkekalan lebur dan tenggelam dalam merasakan NYA.
Makrifat adalah pakaian (pengalaman), kalau masih ditingkat faham, baru ilmu..belum lagi makrifat, ia berkaitan dengan Tuan yang punya ilmu itu sendiri,. Maka, makrifat itu lebih dari kenal dan mengalami sendiri seperti kita merasa manisnya gula dan kenal gula. Oleh karena itu jika kita mendapat rasa gula yang pahit walaupun bentuk gula, maka bukan gula namanya.
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALLAH
Pada malam Ghaibul Ghaib yaitu dalam keadaan antah-berantah hanya Dzat semata. Belum ada awal dan belum ada akhir, belum ada bulan dan belum ada matahari, belum ada bintang belum ada sesuatupun. Malahan belum ada Tuhan yang bernama Allah, maka dalam keadaan ini, Diri yang punya Dzat tersebut telah mentajalikan diri-Nya untuk memuji diri-Nya.
Lantas tajalilah  Nur Allah dan kemudian tajali pula  Nur Muhammad (Insan Kamil), yang pada peringkat ini dinamakan Anta Ana, (Kamu, Aku) , (Aku,Kamu),Ana Anta. Maka yang punya Dzat bertanya kepada Nur Muhammad dan sekalian Roh untuk menentukan kedudukan dan taraf hamba.
Lantas ditanyakan kepada Nur Muhammad, Aku ini Tuhanmu? Maka dijawablah Nur Muhammad yang mewakili seluruh Roh, Ya…Engkau Tuhanku.
Persaksian ini dengan jelas diterangkan dalam Al-Qur’an surat Al-Araf 7:172: ALASTU BIRAB BIKUM, QOOLU BALA SYAHIDNA. Artinya : Bukan aku ini Tuhanmu? Betul engkau Tuhan kami, Kami menjadi Saksi.
Selepas pengakuan atau persumpahan Roh itu  dilaksankan, maka bermulalah era baru di dalam perwujudan Allah SWT. Seperti firman Allah dalam Hadits Qudsi yang artinya :“Aku suka mengenal diriku, lalu aku jadikan mahkluk ini dan aku perkenalkan diriku. Apa yang dimaksud dengan mahkluk ini ialah : Nur Muhammad sebab seluruh kejadian alam maya ini dijadikan dari pada Nur Muhammad, tujuan yang punya Dzat mentajalikan Nur Muhammad adalah untuk memperkenalkan diri-nya sendiri dengan diri Rahasianya sendiri. Maka diri Rahasianya itu adalah ditanggung dan diakui amanahnya oleh suatu kejadian yang bernama : Insan yang bertubuh diri bathin (Roh) dan diri bathin itulah diri manusia, atau Rohani.
Firman Allah dalam hadis Qudsi: AL-INSAANU SIRRI WA-ANA SIRRUHU
Artinya : Manusia itu RahasiaKu dan Akulah yang menjadi Rahasianya.
Jadi yang dinamakan manusia itu ialah karena ia mengenal Rahasia. Dengan perkataan lain manusia itu mengandung Rahasia Allah.
Karena manusia menanggung Rahasia Allah maka manusia harus berusaha mengenal dirinya, dan dengan mengenal dirinya manusia akan dapat mengenal Tuhannya, sehingga lebih mudah kembali menyerahkan dirinya kepada Yang Punya Diri pada waktu dipanggil oleh Allah SWT. Yaitu  tatkala berpisah Roh dengan jasad. (kembali kepada Allah harus selalu dilakukan semasa hidup, masih berjasad, contohnya dengan solat, kerana solat adalah mikraj oang mukmin atau dengan ‘mati sebelum mati’).
Firman Allah An-Nisa 4:58: INNALLAHA YAK MARUKUM ANTU ABDUL AMANATI ILAAHLIHA. Artinya: Sesunggunya Allah memerintahkan kamu supaya memulangkan amanah kepada yang berhak menerimanya. (Allah).
Hal tersebut di atas dipertegas lagi oleh Allah dalam Hadits Qudsi : MAN ARAFA NAFSAHU,FAQAT ARAFA RABAHU. Artinya : Barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal Tuhannya.
Dalam menawarkan tugas yang sangat berat ini, pernah ditawarkan Rahasia-nya itu kepada Langit, Bumi dan Gunung-gunung tetapi semuanya tidak sanggup menerimanya.
Seperti firman Allah SWT Al Ahzab 33:72. INNA ‘ARAT NAL AMATA, ALAS SAMAWATI WAL ARDI WAL JIBAL FA ABAINA ANYAH MILNAHA WA AS FAKNA MINHA,WAHAMA LAHAL INSANNU. Artinya : Sesungguhnya kami telah menawarkan suatu amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung tetapi mereka enggan memikulnya dan merasa tidak akan sanggup, lantas hanya manusia yang sanggup menerimanya.
Oleh karena amanat (Rahasia Allah) telah diterima, maka adalah menjadi tanggung jawab manusia untuk menunaikan janjinya. Dengan kata lain tugas manusia adalah menjaga hubungannya dengan yang punya Rahasia.
Setelah amanat (Rahasia Allah) diterima oleh manusia (diri Batin/Roh) untuk tujan inilah maka Adam dilahirkan untuk bagi memperbanyak diri, diri penanggung Rahasia dan berkembang dari satu abad  ke satu abad, diri satu generasi ke satu generasi yang lain sampai alam ini mengalami KIAMAT  DAN  RAHASIA ITU  KEMBALI  KEPADA  ALLAH.
INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAAJIUN. Artinya : Kita berasal dari Allah, dan  kembali kepada Allah.
Qs Shad 38:72: Aku tiupkan RuhKu kedalamnya. Rahsiaku adalah RuhKu, dia menanggil dirinya aku, tapi di atasnya ada Aku Allah.
Memang benar Allah itu tidak dapat dihijab oleh sesuatu pun, tapi, itu bagi mereka yang telah mengenal Allah , bagi mereka yang telah Esa, tapi bagi kebanyakan orang Allah dan dirinya adalah dua, jadi anggapan inilah yang menghijab mereka, anggapan inilah yang harus dibuang, tetapi untuk membuangnya bukanlah mudah,, kerana ego akan melawannya mati-matian, kerana ego tahu, apabila manusia itu masuk ke makam keesaan, maka ego akan terkubur., dan ia tidak mhu itu akan terjadi.
 

Sabtu, 14 Juni 2014

Makna Syiiran Gus Dur

Makna Syiiran Gus Dur

Makna Lugas dari Syiiran Gus Dur dalam bahasa Indonesia, sedangkan kandungan makna yang tersirat dalam syiiran Gus Dur, akan Kami Update di bagian bawah dari tulisan ini. Silakan simpan laman ini atau bisa juga di bookmark karena artikel akan kami update dengan uraian dari makna Syiiran Gus Dur dalam perspektif tasawuf.
Yarosulalloh salammun’alaik… Yaarofi’asaaniwaddaaroji…   ‘atfatayaji rotall ‘aalami… Yauhailaljuu diwaalkaromi…   Ngawiti ingsun nglarasa syi’iran Kelawan muji maring pengeran Kang paring rohmat lan kenikmatan Rino wengine tanpo petungan. (Kumulai menguntai syairan Dengan memuji pada Tuhan Yang merahmati dan memberi nikmat Siang malam tanpa hitungan )
Duh bolo konco priyo wanito Ojo mung ngaji syare’at bloko Gur pinter ndongeng nulis lan moco Tembe mburine bakal sangsoro (Duhai kawan laki-perempuan Jangan hanya mengaji syariat belaka Hanya pandai berdongeng, tulis dan baca Kelak di belakang bakal sengsara.)
Akeh kang apal Qur’an haditse Seneng ngafirke marang liyane Kafire dewe dak digatekke Yen isih kotor ati akale (Banyak yang hafal Al-Qur’an dan haditsnya tapi suka mengafirkan yang lainnya Kafirnya sendiri tidak dipedulikan Jika masih kotor hati dan akalnya)
Gampang kabujuk nafsu angkoro Ing pepaese gebyare ndunyo Iri lan meri sugihe tonggo Mulo atine peteng lan nistho (Mudah ketipu nafsu angkara Pada rias gebyar dunia Iri dan dengki harta tetangga Karena hatinya gelap dan nista)
Ayo sedulur jo nglaleake Wajibe ngaji sak pranatane Nggo ngandelake iman tauhite Baguse sangu mulyo matine (Mari saudara, jangan lupakan Kewajiban dengan semua aturannya Demi menebalkan iman tauhidnya Bajiknya bekal, hati nan mulia)
Kang aran soleh bagus atine Kerono mapan seri ngelmune Laku thoriqot lan ma’rifate Ugo hakekot manjing rasane (Disebut soleh karena bagus hatinya Karena selaras dengan ilmunya Menempuh thariqah dan ma’rifatnya Juga hakikat merasuk jiwanya)
Alquran qodim wahyu minulyo Tanpo ditulis biso diwoco Iku wejangan guru waskito Den tancepake ing jero dodo (Al-Qur’an Qodim wahyu mulia Tanpa ditulis bisa dibaca Itulah nasehat dari guru waskita Tancapkan di dalam dada)
Kumantil ati lan pikiran Mrasuk ing badan kabeh jeroan Mu’jizat rosul dadi pedoman Minongko dalan manjing iman (Merasuk hati dan pikiran Merasuk badan hingga ke dalam Mu’jizat Rosul jadi pedoman Sebagai jalan masuknya iman)
Kelawan Alloh kang moho suci Kudu rangkulan rino lan wengi Ditirakati diriyadohi Dzikir lan suluk jo nganti lali (Bersama Allah Yang Maha Suci Harus pelukan siang dan malam Dilakukan dengan tirakat riyadhoh Dzikir dan suluk janganlah lupa )
Uripe ayem rumongso aman Dununge roso tondo yen iman Sabar narimo najan pas pasan Kabeh tinakdir saking pengeran (Hidupnya damai merasa aman Sampai dirasa tandanya iman Sabar dan menerima walau sederhana Semua hanya takdir dari Pangeran)
Kang anglakoni sakabehane Allah kang ngangkat drajate Senajan ashor toto dhohire Ananging mulyo maqom drajate (Yang bisa menjalankan semuanya Allahlah yang mengangkat derajatnya Walau rendah kelihatan tampaknya Namun mulia maqom derajatnya)
Lamun prasto ing pungkasane Ora kesasar roh lan sukmane Den gadang Allah swargo manggone Utuh mayite ugo ulese (Jika di akhir hayatnya Tak tersesat ruh dan jiwanya Dihantar Allah syurga tempatnya Utuh mayatnya dan kafannya)